Recent comments

Breaking News

Analisa Netizen atas tragedi Bom Sarinah



BERITABARU- Memperhatikan berita, foto dan cuplikan video dari berbagai sumber portal berita dan media sosial tentang peristiwa BOM Sarinah pada tanggal 14 Januari 2016 lalu ada beberapa hal yang membuat saya (secara pribadi) merasa ada hal-hal yang aneh.

1. Dari beberapa foto yang tersebar disana, saya memperhatikan beberapa keanehan. Misal, disekitar area terjadinya baku tembak antara petugas kepolisian dan pelaku peledakan bom, nampak sekali dengan jelas banyak sekali kerumunan warga yang menyaksikan secara LIVE kejadian itu dengan mata kepala sendiri dan jaraknyapun terhitung sangat dekat sekali.

Baca : foto-foto tragedi sarinah

 Apakah mereka tidak takut ada peluru nyasar yang bersarang ditubuh mereka? Resikonya mati lho! Padahal otak seorang teroris (mungkin) tidak akan pandang bulu untuk menembakan timah panasnya pada siapapun yang dia anggap pantas untuk (maaf) dibunuh. Tidak terkecuali warga sipil. Walaupun saat itu dia tengah 'berperang' dengan aparat keamanan negara. Namun warga (kelihatannya) malah asyik menonton dengan santai. Seperti tengah melihat proses syuting sebuah film eksen. Makanya tidak heran jika kemudian lahirlah sebuah slogan baru #KamiTidakTakut

2. Foto salah seorang pelaku teror yang mengenakan T- Shirt dan topi warna hitam dipadu dengan jean biru serta tas gendong berjalan dengan gagahnya bak seorang jagoan film yang (tentu saja) keamanan nyawanya 100% dijamin penulis skenario dan sutradara untuk tetap hidup.

Baca : pelaku bom sarinah

Berpakaian modis bagai seorang laki-laki metroseksual. Dan bagusnya lagi...si pengambil gambar/foto dia, mendapatkan angle yang pas untuk mengabadikan momen itu dengan sempurna. Kejernihan megapiksel kamera yang dimiliki sepertinya bukan type gadget low end bermerek lokal dan murah.
Oh iya...satu lagi....!!! Untungnya tas jenis ransel warna merah berpadu biru dan hitam itu berada pada posisi (digendong) dibelakang (sebagaimana peruntukannya). Coba seandainya ditaruh didepan, bisa jadi sebagian orang akan mengira dia itu adalah seorang COPET spesialis angkot seperti pada sebuah tayangan sinetron di salah satu stasiun TV swasta itu. Untungnya para pelaku tidak membawa serta motor racing gede ala Steven 'Boy' William . Repotnya dikhawatirkan nantinya malah akan dikerubuti cewek ABG dan ibu-ibu 'centil' untuk rebutan minta foto selfie dan tanda tangan tentunya

3. Tidak berapa lama setelah 'peperangan' itu mereda, banyak warga sekitar yang berbondong-bondong mendekati area/lokasi ledakan

 (termasuk dengan bebas berselfie ria dekat pos polantas yang sedikit hancur + mayat yang masih tergeletak didekatnya). Lebih serunya lagi para pengais rejeki semacam tukang dagang asongan dan pedagang kaki lima turut hadir disana. Ada yang jaraknya kurang dari 50 meter deh kayaknya.

 Para penjaja kuliner kelas ekonomi itu diantaranya ada tukang es, tukang sate, tukang kacang rebus sampai penganan buah-buahan yang dikemas dalam plastik seharga Rp. 3.000 - Rp. 5.000'an. Kalau tidak salah, TKP itu kan seharusnya steril dari kerumunan manusia yang tidak berkepentingan khusus, dalam radius dan waktu tertentu. Sampai didapatkan hasil & bahan-bahan laporan yang benar-benar diperlukan untuk proses investigasi nanti. Tapi ini seperti sebuah tayangan simulasi dan rekontruksi.

4. Selang beberapa jam (satu jam lebih kalau tidak salah) warga dan atau penonton TV sudah bisa mendapatkan hasilnya, siapa pelaku terorisme sesungguhnya? Menurut pihak kepolisian sih katanya dari jaringan/kelompok ISIS. Tapi berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Kepala BIN (pada hari yang sama). Katanya peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan jaringan/kelompok ISIS. Lho...yang benar yang mana? Klarifikasi? Sampai saya menulis tulisan ini tanggal 15 Januari 2016 pukul 2.05 WIB belum ada statemen khusus mengenai perbedaan pendapat tersebut. Bahkan belum ada pihak-pihak yang mengaku dan bertanggungjawab. Dan sampai saat ini kita masih disuguhi foto-foto mayat yang teridentifikasi sebagai korban, bukan pelakunya. Padahal kan (katanya) pihak kepolisian sudah berhasil menembak mati para pelakunya. Langsung di TKP. Bukannya saya nyinyir sih tapi ya merasa aneh saja!
How 'bout you guys?!
Helooowww....

5. Aneh-aneh saja dengan orang-orang Indonesia ini. Masih berdasarkan foto-foto yang ada. Ada beberapa pasang mata netizen yang langsung terfokus pada salah satu foto-foto yang beredar disana. Yaitu pada salah seorang sosok polisi berkaca mata hitam yang sedang mengacungkan pistolnya ke depan. Apa coba yang menjadi obyek utamanya? WAJAH. Kayaknya sih ini didominasi oleh netizen dari kaum Hawa deh ya? Sehingga muncul hastag di medsos bertajuk #PolisiGanteng

Rasanya kalau berasal dari netizen kaum Adam sangat kecil sekali kemungkinannya.
Terkecuali.... (Do think by yourself saja dah).

6. Seperti biasa semenjak munculnya fenomena/budaya MEME dikalangan pegiat dunia maya, setiap kejadian selalu saja ada banyak otak-otak kreatif yang memodifikasi suatu foto menjadi sebuah bahasan yang sanggup membuat kita minimal tersenyum kecut. Salah satu contoh yang membuat saya agak terpingkal adalah mengenai kebiasaan MINUM KOPI.

"Minum kopi di Starbuck di BOM.
Minum kopi di Kaki Lima ditabrak Lamborgini.
Minum kopi di Mall mati kena Sianida.
Terus harus minum kopi dimanaaaa...???
Dasar teroris budeg, disuruh ke suriah malah ke Sarinah!".

Maaf bukannya tidak empati terhadap peristiwa ini. Saya hanya sekedar pemerhati sosial saja. Mengenai motif ataupun pelaku sesungguhnya, masing-masing dari kita pastinya memiliki penilaian sendiri. Boleh beropini. Tapi semuanya harus sesuai dan bertanggungjawab.

#IndonesiaDamai


sumber.sebuah komentar pada fanspage fb Jonru

No comments

Silahkan berkomentar di kolom sini :